BAHASA INDONESIA SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI
MAKALAH BAHASA INDONESIA SEBAGAI MEDIA / ALAT KOMUNIKASI
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “BAHASA INDONESAI SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI”.
Dalam
penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Dalam
penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan kekurangannya sehingga kami
mengharap kritik dan saran yang dapat memperbaiki untuk penulisan makalah
selanjutnya.
Terima kasih.
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bahasa merupakan
alat komunikasi yang paling efektif untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud
dan tujuan kepada orang lain. Selain itu bahasa merupakan salah satu aspek dari
kebudayaan. Sebagai salah satu manifestasi kebudayaan, bahasa memiliki peran
yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dalam setiap kebudayaan bahasa
merupakan suatu unsur pokok yang terdapat dalam masyarakat. Keanekaragaman
bahasa dalam masyarakat, baik dalam cakupan yang luas (internasional), maupun
bahasa nasional.
Ciri-ciri yang
merupakan hakikat bahasa itu antara lain adalah bahwa bahasa itu adalah sebuah
sosial-sosial berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan
manusiawi. Yang dimaksud beragam dalam variasi bahasa tersebut ialah, bahwa
bahasa memiliki banyak bentuk, variasi dan ragam. Ragam bahasa tersebut antara
lain :
1. Ragam bahasa hormat.
2. Ragam bahasa santai/biasa.
3. Ragam bahasa formal.
B.
Rumusan
Masalah
Dari Latar
belakang tersebut, maka perlu kiranya penulis untuk menjelaskan secara rinci
mengenai Bahasa Indonesia sebagai Media komunikasi, Pengertian bahasa, fungsi
bahasa.
C.
Tujuan
Pembahasan makalah ini bertujuan untuk
mendeskripsikan:
a.
Bahasa Indonesia sebagai media Komunikasi
b.
Pengertian Bahasa
c.
Fungsi Bahasa Indonesia
D.
Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini
yaitu:
1.
Untuk mengetahui pengertian bahasa.
2.
Fungsi Bahasa Indonesia.
3.
Mendeskripsikan Bahasa Indonesia sebagai media
Komunikasi
4.
Sebagai sarana untuk menguji dan meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam menyusun laporan
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Bahasa
Indonesia sebagai media komunikasi
Indonesia sebagai
negara yang sedang berkembang bergerak maju dalam berbagai kegiatan, termasuk
kegiatan dalam bidang sains, ilmu-ilmu sosial, kemanusiaan, dan teknologi
didasari generasi tua ke generasi muda, pendokumentasian karya ilmiah, dan
penyebarluasan penemuan baru. Banyak buku ilmiah sudah diterbitkan, baik berupa
karya asli maupun terjemahan, dan banyak pula artikel dan makalah yang
disebarluaskan. Semuanya itu dilakukan untuk memperkaya khazanah ilmu
pengetahuan dan teknologi di bumi Indonesia tercinta ini. Semua kegiatan ilmiah
yang dikemukakan di atas dilakukan dengan menggunakan alat komunikasi bahasa
Indonesia, baik lisan maupun tulisan. Jadi jelas, bahasa Indonesia merupakan
alat komunikasi untuk menyebarluaskan informasi tentang kegiatan ilmiah dalam
berbagai bidang ilmu, baik ilmu-ilmu sosial, kemanusiaan, sains, maupun
teknologi.
Bahasa selalu berkembang.sebagai alat
komunikasi bahasa selalu mengikuti perkembangan teknologi dan budaya manusia
yang menggunakannya. ragam bahasa ilmiah alat komunikasi dalam lingkup resmi
atau ilmiah dengan demikian juga akan mengalami proses seiring dengan
perkembangan teknologi dan budaya manusia yang menggunakannya itu. hal ini
brarti proses pembakuan kata atau ejaan pun juga akan berjalan seiring dengan
perjalanan waktu
B.
Pengertian Bahasa
Menurut Gorys
Keraf, Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan
mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan
komunikasi.Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan
komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati
bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan
sebagainya.
Menurut sumber
dari Wikipedia, bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia
untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan atau
kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat
menyesuaikan diri dengan adapt istiadat, tingkah laku, tata karma masyarakat,
dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat. Fodor
mengatakan bahwa bahasa adalah sistem simbol dan tanda. Yang dimaksud dengan
sistem simbol adalah hubungan simbol dengan makna yang bersifat konvensional.
Sedangkan yang
dimaksud dengan sistem tanda adalah bahwa hubungan tanda dan makna bukan
konvensional tetapi ditentukan oleh sifat atau ciri tertentu yang dimiliki
benda atau situasi yang dimaksud. Dari defenisi di atsa maka dapat disimpulkan
bahwa bahasa adalah amat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahasa primer) dan
tulisan (bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat
ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap simbol bunyi
memiliki cirri khas tersendiri. Suatu simbol bisa terdengar sama di telinga kita
tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam
bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa Indonesia artinya kandang
atau tempat.
Tulisan adalah
susunan dari simbol (huruf) yang dirangkai menjadi kata bermakna dan dituliskan.
Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat
bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam
pisau atau silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak
sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara atau target
komunikasi.
C.
Fungsi
Bahasa Indonesia
Pada dasarnya bahasa memiliki
fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni
sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi,
sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan
atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial.
Menurut Mukhammad Doyin “Bahasa
yang disahkan oleh undang-undang sebagai alat komunikasi nasional secara resmi
adalah bahasa indonesia.konsekuensi keputusan ini menjadikan bahasa indonesia
digunakan dalam segala keperluan dan dalam segala bidang. secara historis kita
mengetahuai memang bahasa indonesia berasal dari bahasa melayu. Namun karena
adanya keputusan dalam sumpah pemuda itulah maka bahasa indonesia kemudian
berkembang dalam berbagai bidang. karena masing - masing bidang memiliki
kekhususan tertentu,penggunaan bahasa indonesia dalam bidang - bidang tertentu
tersebut kadang-kadang juga harus menyesuaikan dengan kekhususan- kekhususan
tertentu itu. oleh karena itulah pada akhirnya kita melihat ada bahasa
indonesia yang bersifat khusus,dalam pengertian memiliki ciri khusus dalam
bidang-bidang tertentu tersebut.
Sebagai sebuah ilmu, hal seperti
itu tersebut diatas itu memang memungkinkan, hal ini terjadi ilmu itu
berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Jika ilmu itu berkembang, bahasa
Indonesia sebagai ilmu pun dengan sendirinya ikut berkembang. Namun dibalik
itu, karena ilu harus memiliki aturan-aturan yang dapat dipertanggungjawabkan,
perkembangan bahasa Indonesia tersebut juga dikaji untuk memperoleh gambaran
batas-batas perkembangan tersebut
Tanpa adanya bahasa (termasuk
bahasa Indonesia) ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat tumbuh dan
berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata
memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk
budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa
serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang.Oleh
karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam
berfikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran). Fungsi
bahasa dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan
secara khusus
1.
Fungsi
Bahasa Secara Umum
Terdapat 4 Fungsi Bahasa secara
Umum
a) Sebagai alat untuk berkespresi
Contohnya; mampu menggungkapkan
gambaran,maksud, gagasan, dan perasaan. Melalui bahasa kita dapat menyatakan
secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada dan pikiran kita,
sekurang-kurangnya dapat memaklimkan keberadaan kita. Misalnya seperti seorang
penulis buku, mereka akan menuangkan segala seseuatu yang mereka pikirkan ke
dalam sebuah tulisan tanpa memikirkan si pembaca, mereka hanya berfokus pada
keinginan mereka sendiri. Sebenarnya ada 2 unsur yang mendorong kita untuk
mengekspresikan diri, yaitu:
·
Agar menarik perhatian orang lain terhadap kita.
·
Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua
tekanan emosi.
b) Sebagai alat komunikasi
Menurut Gorys Keraf bahasa adalah
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita,
melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan
sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan
dan mengarahkan masa depan kita. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh
dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita
tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.
c) Alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi
sosial
Pada saat kita beradaptasi kepada
lingkungan sosial tertentu, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan
bergantung pada situasi dan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan
bahasa yang berbeda pada orang yang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang
nonstandar di lingkungan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada orang
tua atau orang yang kita hormati. Dalam mempelajari bahasa asing, kita juga
berusaha mempelajari bagaimana cara menggunakan bahasa tersebut. Misalnya, pada
situasi apakah kita akan menggunakan kata tertentu, kata manakah yang sopan dan
tidak sopan. Jangan sampai kita salah menggunakan tata cara berbahasa dalam
budaya bahasa tersebut. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa, kita dengan mudah
berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa tersebut.
d) Sebagai alat kontrol sosial
Kontrol sosial ini dapat diterapkan
pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi,
maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran, buku- buku
instruksi, ceramah agama (dakwah), orasi ilmiah atau politik adalah contoh
penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Selain itu, kita juga sering
mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio,
iklan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud
penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
Semua itu merupakan kegiatan
berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru,
sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk
menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal. Contoh lain
yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah
kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu
cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita. Tuangkanlah rasa
dongkol dan marah kita ke dalam bentuk tulisan. Biasanya, pada akhirnya, rasa
marah kita berangsur-angsur menghilang dan kita dapat melihat persoalan secara
lebih jelas dan tenang.
2.
Fungsi
bahasa secara khusus
Terdapat 4 fungsi bahasa secara
khusus
a) Mengadakan hubungan dalam pergaulan
sehari-hari
Manusia adalah mahkluk sosial yang
tak akan pernah mungkin dapat terlepas dari hubungan (komunikasi) dengan mahluk
sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat mempergunakan dialeg resmi (baku)
atau dialeg santai (tidak menghiraukan pemakaian bahasa resmi, biasanya saat
berkomunikasi dengan teman).
b) Mewujudkan
seni (sastra)
Bahasa dipakai untuk menyampaikan
atau mengungkapkan perasaan melalui media seni, misalnya puisi, syair,
prosa,dll. Terkadang bahasa yang dipergunakan merupakan bahasa yang memiliki
makna atau arti konotasi atau memiliki makna yang tersirat. Dalam hal ini, kita
memerlukan pemahaman yang lebih mendalam agar bisa mengetahui apa makna atau
apa yang ingin disampaikan kepada kita.
c) Mempelajari bahasa-bahasa kuno
Dengan kita mempelajari
bahasa-bahasa kuno ini, kita akan dapat mengetahui kejadian atau peristiwa yang
sudah terjadi di masa lampau, untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau
dapat terjadi di masa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa
keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal, misalnya saja untuk
mengetahui keberadaan atau asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui
naskah-naskah kuno atau penemuan prasasti-prasasti.
d) Mengeksploitasi IPTEK
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan
yang dimiliki manusia, ditambah dengan akal dan pikiran yang sudah diberikan
Tuhan hanya kepada manusia, maka manusia akan selalu mengembangkan berbagai hal
untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh
manusia akan selalu akan didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat
mempergnakannya dan melestarikannya demi kebaikan manusia itu sendiri.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dengan demikian perlu dapat ditarik
kesimpulan bahwa Bahasa adalah sistem
simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang
bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi
oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Sedangkan dari
makna Bahasa itu terdapat macam dan ragam bahasa yang telah dijelaskan di atas.
Selain terdapat macam dan ragam,
bahasa juga bisa sebagai bahasa negara atau bahasa nasional. Sedangkan bahasa
negara adalah suatu bahasa yang memiliki sejenis hubungan de facto atau de
jure dengan seseirang dan mungkin
melalui perluasan teritori yang mereka duduki. Sebutan ini digunakan bermacam.
Sebuah bahasa nasional bisa mewakili identitas nasional suatu bangsa atau
negara. Bahasa nasional secara alternatif bisa merupakan sebuah penetapan yang
diberikan pada satu bahasa atau lebih yang dituturkan sebagai bahasa pertama di
teritori sebuah negara.
Bahasa selain sebagai bahasa
negara, bahasa juga memiliki sebuah tujuan dari pembelajaran bahasa. Banyak
orang yang belajar bahasa dengan berbagai tujuan yang berbeda. Ada yang belajar
hanya untuk mengerti, ada yang belajar untuk memahami isi bacaan, ada yang
belajar untuk dapat bercakap-cakap dengan lancar, ada pula yang belajar untuk
gengsi-gengsian, dan ada pula yang belajar dengan berbagai tujuan khusus.
Tujuan pembelajaran bahasa, menurut Basiran adalah keterampilan komunikasi
dalam berbagai konteks komunikasi. Kemampuan yang dikembangkan adalah daya
tangkap makna, peran, daya tafsir, menilai, dan mengekspresikan diri dengan
berbahasa. Kesemuanya itu dikelompokkan menjadi kebahasaan, pemahaman, dan
penggunaan.
B.
Saran
Makalah tentang
bahasa indonesai sebagai media komunikasi ini sangat jauh dari kata sempurna.
Diharapkan kepada guru pembimbing untuk memberikritik dan saran untuk perbaikan
dan untuk menjadikan patokan untuk dimasa yang akan datang.
Sumber: https://ebdaaprilia.wordpress.com
Editor: MID
group
0 Komentar