MAKALAH GEOGRAFI LINGKUNGAN HIDUP
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah atas curahan rahmat dan
karunia-Nya, sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa beserta keluarga. Amin
Adapun makalah Geografi ini bertujuan untuk memenuhi tagihan tugas
sebagai bahan diskusi. Makalah kami ini berisi tentang pembahasan mengenai
Lingkungan Hidup.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pembimbing
Geografi serta semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Semoga amal kebaikan diterima Allah dan mendapatkan imbalan dari Nya.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran untuk perbaikan dimasa mendatang.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Berdasarkan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dapat
dikatakan bahwa lingkungan merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan organism dalam
melangsungkan kehidupanya. Dengan kata lain lingkungan hidup merupakan komponen
yang berada disekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
individu yang bersangkutan.
Oleh karena itu lingkungan hidup berperan penting dalam kehidupan manusia
dimuka bumi. Akhir-akhir ini terjadi banyak kerusakan lingkungan hidup yang
sebagian besar disebabkan oleh tingkah laku manusia itu sendiri. Manusia tanpa
berfikir panjang melakukan kegiatan yang pada akhirnya merusak kelestarian
lingkungan. Ada berbagi bentuk kerusakan di muka bumi ini, Kesadaran manusia
sangat diperlukan, hubungan antara manusia dengan lingkungan harus terjaga
dengan baik agar kelestarian lingkungan hidup tetap dapat seimbang.
Untuk dapat memahami lebih jauh tentang berbagai macam kerusakan
lingkungan dan beberapa faktir penyebabnya maka pada makalah ini akan
dijelaskan ulasan mengenai kerusakan lingkungan dan factor penyebabnya.
B. Tujuan
Makalah ini bertujuan agar siswa-siswi kelas XI mengetahui dan lebih
memahami mengenai lingkungan hidup khusunya mengenai kerusakan lingkungan dan
faktor penyebabnya.
C. Rumusan Masalah
1. Ada berapa jenis kerusakan
lingkungan hidup berdasarkan penyebabnya? , Sebutkan!
2. Sebutkan dan jelaskan
bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup?
3. Apa saja factor yang
menyebabkan timbulnya kerusakan lingkungan hidup?
D. Manfaat
1. Siswa dapat mengetahui
bentuk-bentuk kerusakan lingkungan dan factor penyebabnya
2. Dapat lebih mencintai dan
melestarikan lingkungan hidup
3. Dapat Membantu pelestarian
lingkungan
4. Dapat membantu antar sesama
korban dari kerusakn lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB 1 Lingkungan hidup Berkaitan dengan Pembangunan Berkelanjutan
1. Pengertian lingkungan Hidup
Lingkungan hidup (biasa disebut
lingkungan saja) merupakan ruang dengan segala isinya yang mempengaruhi
kehidupan dan kesejahteraan manusia. Manusia secara langsung mampu mengubah
lingkungan hidup sesuai keinginan mereka dengan akal yang dimiliki. Namun
lingkungan juga dapat berpengaruh langsung bagi manusia yang bersangkutan.
Manusia hidup di bumi tidak sendirian, melainkan bersama makhluk hidup
lain yaitu hewan dan tumbuhan dimana antara manusia dan makhluk hidup lain
memiliki kaitan yang erat. Hidup manusia terkait erat dengan mereka. Selain
makhluk hidup, di sekeliling kita juga terdapat benda mati, seperti tanah, air,
udara, dan sebagainya yang menjadi tumpuan hidup kita semua. Lingkungan hidup
adalah kesuluruhan unsure atau komponen yang berada di sekitar individu yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu yang bersangkutan.
2. Unsur-unsur Lingkungan Hidup
1) Unsur Abiotik (fisik)
Unsure yang terdapat dalam lingkungan fisik antara lain tanah, air,
udara, Klembapan, sinar matahri, dan senyawa kimia. Dan berfungsi sebagai media
berlangsungnya kehidupan.
2) Unsur Bioik (Hayati)
Unsur hayati dalam lingkungan hidup terdiri dari semua makhluk hidup yang
ada dibumi.
3) Unsur Budaya
Merupakan abstraksi yang berwujud nilai, norma, gagasan, dan konsep dalam
memahami dan menginterpretasikan lingkungan.
3. Manfaat Lingkungan hidup
Bagi Kehidupan
Beberapa manfaat lingkungan bagi manusia antara lain :
·
Tempat berpijak dan beraktifitas
·
Tanah digunakan sebagai lahan pertanian
·
Komponen hewan sebagai sumber makanan bagi
manusia
·
Jasad renik berperan penting dalam penguraian
sisa jasad hidup yang telah mati
·
Air merupakan kebutuhan penting bagi manusia.
4. Hakikat Pembangunan di
Indonesia
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang berorientasi pada
pemenuhan kebutuhan manusia melalui pemanfaatan sumber daya alam yang harus
dilandasi wawasan lingkungan. Agar keberadaan lingkungan hidup tetap terjaga.
Hakikat atau pokok-pokok arahan kebijaksanaan di bidang suber alam dan
lingkungan hidup dalam pembangunan berwawasan lingkungan sebagai berikut :
·
Investarisasi SDA
·
Pemanfaatan teknologi yang memadai
·
Menilai dampak terhadap lingkungan
·
Rehabilitasi SDA
·
Pendayagunaan wilayah dengan tidak merusak
lingkungan hidup.
5. Upaya-Upaya Pokok
Pembangunan di Indonesia
·
Berikut ini upaya pemerintah meratakan
pembangunan :
·
Stabilitas Nasional
·
Pertumbuhan di bidang ekonomi
·
Pemerataan pendapatan
·
Pembangunan pertanian sebagai landasan
pembangunan Nasional
6. Pembangunan Berwawasan
Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan
Adalah pembangunan yang mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan
manusia dengan cara menyerasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya
alam untuk menopangnya.
Sumber daya yang mendukung pembangunan :
·
Sumber daya alam : air, tanah, udara, hutan,
hewan
·
Sumber daya manusia
·
Ilmu pengetahuan dan teknologi
Ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan :
·
Dilakukan dengan perencanaan yang matang
·
Memerhatikan daya dukung lingkungan
·
Meminimalisasi dampak pencemaran
·
Melibatkan pertisipasi warga
BAB 2 Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam kaitannya Dengan Pembangunan Berkelanjutan
1. Kualitas Lingkungan Hidup
Kualitas lingkungan hidup dapat dibedakan berdsarkan karakteristik ,
antara lain :
a. Lingkungan Biosfik
(komponen biotik dan abiotik)
b. Lingkungan Sosial ekonomi
(hubungan dengan sesama)
c. Lingkungan Budaya (segala materi atau non
materi yang dihasilkan oleh aktivitas manusia)
2. Bentuk-Bentuk Kerusakan
Lingkungan Hidup dan Faktor Penyebabnya
1) Kerusakan Lingkungan Akibat
Proses Alam
Kerusakan lingkungan hidup oleh alam terjadi karena adanya gejala atau
peristiwa alam yang terjadi secara hebat sehingga memengaruhi keseimbangan
lingkungan hidup. Peristiwa-peristiwa alam yang dapat memengaruhi kerusakan
lingkungan, antara lain meliputi hal-hal berikut ini.
·
Letusan Gunung Api
Letusan gunung api dapat menyemburkan lava, lahar, material-material
padat berbagai bentuk dan ukuran, uap panas, serta debu-debu vulkanis. Selain
itu, letusan gunung api selalu disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang
disebut dengan gempa vulkanik. Aliran lava dan uap panas dapat mematikan semua
bentuk kehidupan yang dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin dapat
menghanyutkan lapisan permukaan tanah dan menimbulkan longsor lahan. Uap
belerang yang keluar dari pori-pori tanah dapat mencemari tanah dan air karena
dapat meningkatkan kadar asam air dan tanah.
Debu-debu vulkanis sangat berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup
(khususnya manusia dan hewan), hal ini dikarenakan debu-debu vulkanis
mengandung kadar silika (Si) yang sangat tinggi, sedangkan debu-debu vulkanis
yang menempel di dedaunan tidak dapat hilang dengan sendirinya.
Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis sehingga
lambat laun akan mati. Dampak letusan gunung memerlukan waktu bertahun-tahun
untuk dapat kembali normal. Lama tidaknya waktu untuk kembali ke kondisi normal
tergantung pada kekuatan ledakan dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan. Akan
tetapi, setelah kembali ke kondisi normal, maka daerah tersebut akan menjadi
daerah yang subur karena mengalami proses peremajaan tanah.
·
Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena
adanya gerakan endogen. Semakin besar kekuatan gempa, maka akan menimbulkan kerusakan yang semakin parah di
muka bumi. Gempa bumi menyebabkan bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur
batuan rusak, aliran-aliran sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa dan
saluran bawah tanah rusak, dan sebagainya.
Jika kekuatan gempa bumi melanda lautan, maka akan
menimbulkan tsunami, yaitu arus gelombang pasang air laut yang menghempas
daratan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Masih ingatkah kalian dengan
peristiwa tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam di penghujung tahun 2004 yang
lalu? Contoh peristiwa gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia antara lain
gempa bumi yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh
Darussalam dengan kekuatan 9,0 skala richter.
Peristiwa tersebut merupakan gempa paling dasyat yang
menelan korban diperkirakan lebih dari 100.000 jiwa. Gempa bumi juga pernah
melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah pada bulan Mei 2006 dengan kekuatan 5,9
skala richter.
·
Banjir
Banjir merupakan salah satu bentuk fenomena alam yang
unik. Dikatakan unik karena banjir dapat terjadi karena murni gejala alam dan
dapat juga karena dampak dari ulah manusia sendiri. Banjir dikatakan sebagai
gejala alam murni jika kondisi alam memang memengaruhi terjadinya banjir,
misalnya hujan yang turun terus menerus, terjadi di daerah basin, dataran
rendah, atau di lembah-lembah sungai.
Selain itu, banjir dapat juga disebabkan karena ulah
manusia, misalnya karena penggundulan hutan di kawasan resapan, timbunan sampah
yang menyumbat aliran air, ataupun karena rusaknya dam atau pintu pengendali
aliran air. Kerugian yang ditimbulkan akibat banjir, antara lain, hilangnya
lapisan permukaan tanah yang subur karena tererosi aliran air, rusaknya
tanaman, dan rusaknya berbagai bangunan hasil budidaya manusia.
Bencana banjir merupakan salah satu bencana alam yang
hampir setiap musim penghujan melanda di beberapa wilayah di Indonesia. Contoh
daerah di Indonesia yang sering dilanda banjir adalah Jakarta. Selain itu
beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada awal tahun 2008 juga dilanda
banjir akibat meluapnya DAS Bengawan Solo.
·
Tanah anah Longsor
Karakteristik tanah longsor hampir sama dengan
karakteristik banjir. Bencana alam ini dapat terjadi karena proses alam ataupun
karena dampak kecerobohan manusia. Bencana alam ini dapat merusak struktur
tanah, merusak lahan pertanian, pemukiman, sarana dan prasarana penduduk serta
berbagai bangunan lainnya. Peristiwa tanah longsor pada umumnya melanda
beberapa wilayah Indonesia yang
memiliki topografi agak miring atau berlereng curam.
Sebagai contoh, peristiwa tanah longsor pernah melanda daerah Karanganyar (Jawa
Tengah) pada bulan Desember 2007
·
Badai/Angin Topan
Angin topan terjadi karena perbedaan tekanan udara yang
sangat mencolok di suatu daerah sehingga menyebabkan angin bertiup lebih
kencang. Di beberapa belahan dunia, bahkan sering terjadi pusaran angin.
Bencana alam ini pada umumnya merusakkan berbagai tumbuhan, memorakporandakan
berbagai bangunan, sarana infrastruktur dan dapat membahayakan penerbangan.
Badai atau angin topan sering melanda beberapa daerah tropis di dunia termasuk
Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia pernah dilanda gejala alam ini. Salah satu
contoh adalah angin topan yang melanda beberapa daerah di Yogyakarta dan Jawa
Tengah.
·
Kemarau Panjang
Bencana alam ini merupakan kebalikan dari bencana
banjir. Bencana ini terjadi karena adanya penyimpangan iklim yang terjadi di
suatu daerah sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dari biasanya. Bencana
ini menimbulkan berbagai kerugian, seperti mengeringnya sungai dan
sumber-sumber air, munculnya titik-titik api penyebab kebakaran hutan, dan
menggagalkan berbagai upaya pertanian yang diusahakan penduduk.
2) Kerusakan Lingkungan Hidup
karena Aktivitas Manusia
Dalam memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak
memerhatikan dampak yang akan ditimbulkan. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan
yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia, antara lain, meliputi hal-hal berikut
ini.
·
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena
masuknya bahan-bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan
lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya merupakan efek samping
dari aktivitas manusia dalam pembangunan. Berdasarkan jenisnya,
pencemaran dapat dibagi menjadi empat, yaitu pencemaran
udara, pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran suara. Pencemaran udara
yang ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain, disebabkan oleh asap sisa hasil
pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu bara) yang ditimbulkan
oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin pesawat terbang
atau roket.
Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara, antara
lain, berkurangnya kadar oksigen (O2) di udara, menipisnya lapisan ozon (O3),
dan bila bersenyawa dengan air hujan akan menimbulkan hujan asam yang dapat
merusak dan mencemari air, tanah, atau tumbuhan. Pencemaran tanah disebabkan
karena sampah plastik ataupun sampah anorganik lain yang tidak dapat diuraikan
di dalam tanah.
Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk atau
obat-obatan kimia yang digunakan secara berlebihan dalam pertanian, sehingga
tanah kelebihan zat-zat tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi tanaman.
Dampak rusaknya ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya tingkat kesuburan
tanah sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak
dapat diolah atau dimanfaatkan.
Pencemaran air terjadi karena masuknya zat-zat polutan
yang tidak dapat diuraikan dalam air, seperti deterjen, pestisida, minyak, dan
berbagai bahan kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran sungai oleh
tumpukan sampah juga dapat menimbulkan polusi atau pencemaran. Dampak yang
ditimbulkan dari pencemaran air adalah rusaknya ekosistem perairan, seperti
sungai, danau atau waduk, tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air laut.
Pencemaran suara adalah tingkat kebisingan yang sangat mengganggu kehidupan
manusia, yaitu suara yang memiliki kekuatan > 80 desibel.
Pencemaran suara dapat ditimbulkan dari suara kendaraan
bermotor, mesin kereta api, mesin jet pesawat, mesin-mesin pabrik, dan
instrumen musik. Dampak pencemaran suara menimbulkan efek psikologis dan
kesehatan bagi manusia, antara lain, meningkatkan detak jantung, penurunan
pendengaran karena kebisingan (noise induced hearing damaged), susah tidur,
meningkatkan tekanan darah, dan dapat menimbulkan stres.
·
Degradasi Lahan
Degradasi lahan adalah proses berkurangnya daya dukung
lahan terhadap kehidupan. Degradasi lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan
akibat pemanfaatan lingkungan oleh manusia yang tidak memerhatikan keseimbangan
lingkungan. Bentuk degradasi lahan, misalnya lahan kritis, kerusakan ekosistem
laut, dan kerusakan hutan.
a)
Lahan kritis dapat terjadi karena praktik ladang
berpindah ataupun karena eksploitasi penambangan yang besar-besaran.
b)
usaknya ekosistem laut terjadi karena bentuk
eksploitasi hasil-hasil laut secara besar-besaran, misalnya menangkap ikan
dengan menggunakan jala pukat, penggunaan bom, atau menggunakan racun untuk
menangkap ikan atau terumbu karang. Rusaknya terumbu karang berarti rusaknya
habitat ikan, sehingga kekayaan ikan dan hewan laut lain di suatu daerah dapat
berkurang.
c)
Kerusakan hutan pada umumnya terjadi karena ulah
manusia, antara lain, karena penebangan pohon secara besar-besaran, kebakaran
hutan, dan praktik peladangan berpindah. Kerugian yang ditimbulkan dari
kerusakan hutan, misalnya punahnya habitat hewan dan tumbuhan, keringnya mata
air, serta dapat menimbulkan bahaya banjir dan tanah longsor.
FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN LINGKUNGAN
Ada beberapa faktor penyebab kerusakan lingkungan, antara lain
1) pertambahan penduduk yang
pesat, sehingga telah menyebabkan tekanan yang sangat berat terhadap pemanfaatan
keanekaragaman hayati. Misalnya, timbulnya eksploitasi terhadap sumberdaya alam
hayati yang berlebihan,
2) perkembangan teknologi yang
pesat, sehingga kemampuan orang untuk mengeksploitasi keanekaragaman hayati
secara berlebihan semakin mudah dilakukan,
3) makin meningkatnya penduduk
lokal terlibat dalam ekonomi pasar kapitalis, sehingga menyebabkan eksploitasi
keanekaragaman hayati secara berlebihan,
4) kebijakan dan pengelolaan
keanekaragaman hayati yang sangat sentralistik dan bersifat kapitalis dan tidak
tepat guna, dan
5) berubahnya sistem nilai
budaya masyarakat dalam memperlakukan keanekaragaman hayati sekitarnya.
Misalnya, punahnya sifat-sifat kearifan penduduk local terhadap
lingkungan hidup sekitarnya. Oleh karena itu,
pengelolaan keanekaragaman hayati yang holistik, berkelanjutan dan
berkeadilan sosial bagi segenap
warga masyarakat, sungguh diperlukan untuk mempertahankan kelestarian
keanekaragaman hayati.
3. Upaya Pelestarian Lingkungan
Hidup
Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita
sebagai manusia. Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya
merupakan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama
antara pemerintah dengan masyarakat. Pada pelaksanaannya, pemerintah telah
mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum bagi
aparat pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan lingkungan
hidup.
A. Upaya Yang dilakukan
Pemerintah:
a)
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang
Ketentuan- Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
b)
Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor
148/11/SK/4/1985 tentang Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri.
c)
Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29
Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
d)
Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
pada tahun 1991.
B. Upaya yang dilakukan oleh
masyarakat bersama pemerintah:
·
Pelestarian tanah(tanah datar/tanah miring)
·
Pelestarian udara
·
Pelestarian hutan
·
Pelestarian laut dan Pantai
·
Pelestarian Flora dan fauna
4. Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas hidup secara
bertahap dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara bijaksana.
Ciri-ciri Pembangunan berwawasan lingkungan:
a. Menjamin pemerataan dan
keadilan
b. Menghargai keanekaragaman
hayati
c. Menggunakana pendekatan
integritif
d. Menggunakan jangka panjang
5. Analisi Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL)
AMDAL adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang dampak pentingnya
suatu lingkungan yang direncanakan.
AMDAL dilakukan karena :
· Dilakukan untuk proyek
yang akan dibangun karena undang-undang pemerintah menghendaki demikian
· Agar kualitas lingkungan
tidak rusak karena proyek pembangunan
·Yang bertanggung jawab melaksanakn AMDAL adalah pemilik proyek atau
dapat menyerahkan pelaksanaan kepada konsultan swasta atau pihak lain atas
dasar pemerintah.
Peran AMDAL dalam pengelolaan lingkungan adalah sebagai pendugaan dampak
lingkungan yang akan terjadi akibat pelaksanaan proyek pembangunan yang akan
dilakukan.
Peran AMDAL bagi pengambi keputusan adalah menghindarkan akibat-akibat
yang merugikan dan tidak diinginkan, yaitu terjadinya dampak negative dari
proyek pembangunan pada lingkungan hidup.
Kegunaan AMDAL bagi berbagai pihak :
· Kegunaan bagi pemerintah
· Kegunaan bagi Pemilik
proyek
· Kegunaan bagi Pemilik
modal
· Kegunaan bagi Masyarakat
· Kegunaan lainnya.
6. Identifikasi Wilayah Yang
Dikonservasi
Konserfasi adalah Upaya Pelestarian Lingkungan, dengan tetap
mempertahankankeberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa
depan.
Tujuan dari kegiatan Konservasi antara lain :
· Melindungi dan memilihara
tempat yang berharga
· Penggunaan kembali
bangunan lama agar tidak terlantar
· Melindungi benda-benda
cagar budaya
· Melindungi benda-benda
peninggalan sejarah dan purbakala.
Fungsi daerah Konservasi antara
lain :
· Cagar alam (tumbuhan)
· Suaka margasatwa (hewan)
·Hal-hal yang perlu dikonserfasi dengan baik :
· Pengawetan jenis hewan
dan tumbuhan
· Pemanfaatan secara
lestari
· Pemanfaatan tumbuhan dan
satwa liar
· Pelestarian kekayaan alam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penyebabnya ada 2 jenis kerusakan alam yaitu
kerusakan akibat proses alam dan akibat aktivitas manusia. Kerusakan karena
proses alam yaitu gempa bumi, banjir, tanah longsor, badai, kemarau panjang,
Sedangkan kerusakan akibat aktivitas manusia yaitu pencemaran lingkungan dan
degradasi lahan. Beberapa factor penybab kerusakan lingkungan antara lain
pertambahan penduduk yang pesat, perkembangan teknologi yang pesat, makin
meningkatnya penduduk lokal terlibat dalam ekonomi pasar kapitalis, kebijakan
dan pengelolaan keanekaragaman hayati yang sangat sentralistik dan bersifat
kapitalis, berubahnya sistem nilai budaya masyarakat dalam memperlakukan
keanekaragaman hayati sekitarnya.
B. Saran
Makhluk hidup harus dapat melerasikan lingkungan hidup agar lingkungan
hidup tetap lestari dan terjaga. Sehingga organisme di muka bumi dapat hidup
dengan baik begitu pula dengan manusia. Agar tidak timbul kerusakan lingkungan
maka perlu mengetahui factor penyebabnya sehingga dapt melakukan penj\cegahanya
dengan baik dan bijaksana.
Sumber: https://edward-jz.blogspot.co.id
Editor: MID group
0 Komentar