Ad Code

makalah geografi cuaca dan iklim



MAKALAH CUACA DAN IKLIM


Makalah Geografi


Gejala alam abiotik


“CUACA DAN IKLIM”


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah  memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “cuaca dan iklim “. Dalam penulisan makalah ini kami pun mendapat banyak ilmu yang berguna, bagi diri sendiri dan pembaca untuk kedepannya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu pengetahuan tentang Cuaca dan Iklim, selain itu juga dengan adanya makalah ini diharapkan bagi pembaca agar dapat mengembangkannya lagi. Makalah yang kami buat ini, kami ambil dari beberapa sumber. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang ikut ambil alih sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan  khususnya pada diri saya sendiri serta dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi kita semua.
Penyusun menyadari makalah yang kami buat ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami  mohon untuk saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah yang kami buat ini




DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang.
B.      Rumusan Masalah.
C.      Tujuan.
D.      Manfaat.
BAB II PEMBAHASAN
A.      pengertian Cuaca dan Iklim
B.      Unsur-unsur Cuaca
C.      Klasifikasi Iklim
D.      Penyebab Perubahan Iklim.
BAB III PENUTUP
A.      Kesimpulan.

Baca makalah lain: makalah geografi tentang bencana alam


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Pergerakan planet bumi ini menyebabkan besarnya energi matahari yang diterima oleh bumi tidak merata, sehingga secara alamiah ada usaha pemerataan energi yang berbentuk suatu sistem peredaran udara, selain itu matahari dalam memancarkan energi juga bervariasi atau berfluktuasi dari waktu ke waktu (Winarso, 2003). Perpaduan antara proses-proses tersebut dengan unsur-unsur iklim dan faktor pengendali iklim menghantarkan kita pada kenyataan bahwa kondisi cuaca dan iklim bervariasi dalam hal jumlah, intensitas dan distribusinya. Eksploitasi lingkungan yang menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan serta pertambahan jumlah penduduk bumi yang berhubungan secara langsung dengan penambahan gas rumah kaca secara global akan meningkatkan variasi tersebut. Keadaan seperti ini mempercepat terjadinya perubahan iklim yang mengakibatkan penyimpangan iklim dari kondisi normal.

B.      Perumusan masalah
1.       Apa pengertian cuaca dan iklim ?
2.       Apa unsur –unsur cuaca dan iklim ?
3.       Bagaimana klasifikasi iklim ?
4.       Apa penyebab dan dampak perubahan iklim ?
5.       Bagaimana tipe-tipe iklim ?

C.      Tujuan
1.       Agar dapat mengetahui  pengertian cuaca dan iklim
2.       Agar dapat mengetahui  unsur –unsur cuaca dan iklim
3.       Agar dapat mengetahui  klasifikasi iklim
4.       Agar dapat mengetahui  penyebab dan dampak perubahan iklim
5.       Agar dapat mengetahui  tipe-tipe iklim


D.      Manfaat
-          Setelah mempelajari tentang cuaca dan iklim kita akan lebih memahami apa dampak yang terjadi apabila cuaca dan iklim di bumi sudah tidak teratur lagi.
-          Menghindari atau mencegah terjadinya perubahan iklim yang di luar kewajaran karena akan mengakibatkan buruk bagi kehidupan bumi.

Baca juga: Makalah tentang lingkungan hidup




BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Cuaca dan Iklim
Mari kita kaji mengenai Pengertian Cuaca dan Iklim, Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya.
Di Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui prakiraan cuaca hasil analisis Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Departemen Perhubungan. Untuk negara negara yang sudah maju perubahan cuaca sudah diumumkan setiap jam dan sangat akurat (tepat). Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas. Matahari adalah kendali iklim yang sangat penting dan sumber energi di bumi yang menimbulkan gerak udara dan arus laut. Kendali iklim yang lain, misalnya distribusi darat dan air, tekanan tinggi dan rendah, massa udara, pegunungan, arus laut dan badai.Perlu Anda ketahui bahwa ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi, sedangkan ilmu yang mempelajari tentang keadaan cuaca disebut Meteorologi.
Cuaca terdiri dari seluruh fenomena yang terjadi di atmosfer Bumi atau sebuah planet lainnya. Cuaca biasanya merupakan sebuah aktivitas fenomena ini dalam waktu beberapa hari. Cuaca rata-rata dengan jangka waktu yang lebih lama dikenal sebagai iklim. Aspek cuaca ini diteliti lebih lanjut oleh ahli klimatologi, untuk tanda-tanda perubahan iklim.

B.      Unsur-Unsur Cuaca
Unsur-unsur Cuaca Secara Umum, antara lain :
1.       Radiasi Matahari Energi
Radiasi matahari dinyatakan dalam satuan Watt per meter kuadrat (W/m2). Radiasi Matahari merupakan pancaran energi dari proses fusi atau penggabungan inti atom hidrogen dalam matahari menjadi atom hidrogen. Proses fusi ini menghasilkan energi yang berupa pancaran gelombang panjang yang diteruskan ke atmosfer bumi hingga kepermukaan. Proses ini lah yang menyebabkan energi panas matahari dapat dirasakan di atmosfer hingga permukaan bumi. Radiasi matahari merupakan faktor yang paling utama yang berperan dalam proses pembentukkan cuaca di atmosfer bumi karena dari radiasi mataharilah “panas” diperoleh untuk menjadi “penggerak” siklus-siklus di atmosfer yang menyebabkan perubahan cuaca dari waktu ke waktu. Dalam obervasi meteorologi synoptik (permukaan), radiasi matahari diamati dengan alat Solarimeter.

2.       Suhu Udara
Suhu udara adalah nilai derajat ‘ke-panas-an” dari udara pada suatu batasan ruang atau wilayah. Satuan suhu udara umumnya dinyatakan dalam derajat Celcius atau Kelvin dalam SI (Satuan Internasional). Suhu udara terjadi karena adanya aliran energi kalor dari radiasi matahari melalui gelombang panjang ke molekul-molekul udara di atmosfer dan molekul benda lainnya di permukaan bumi. Secara fisis kemampuan tiap molekul dalam menyerap dan menyimpan radiasi matahari berbeda-beda sehingga suhu molekul terbut berbeda pula.

Pemanasan udara dapat terjadi melalui dua proses pemanasan, yaitu pemanasan langsung dan pemanasan tidak langsung.
a.       Pemanasan secara langsung
Pemanasan secara langsung dapat terjadi melalui beberapa proses sebagai berikut:
1)       Proses absorbsi adalah penyerapan unsur-unsur radiasi matahari, misalnya sinar gama, sinar-X, dan ultra-violet. Unsur unsur yang menyerap radiasi matahari tersebut adalah oksigen, nitrogen, ozon, hidrogen, dan debu.
2)       Proses refleksi adalah pemanasan matahari terhadap udara tetapi dipantulkan kembali ke angkasa oleh butir-butir air (H2O), awan, dan partikel-partikel lain di atmosfer.
3)       Proses difusi Sinar matahari mengalami difusi berupa sinar gelombang pendek biru dan lembayung berhamburan ke segala arah. Proses ini menyebabkan langit berwarna biru.
b.      Pemanasan tidak langsung Pemanasan tidak langsung dapat terjadi dengan cara-cara berikut:
1)       Konduksi adalah pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara bagian bawah kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas pada lapisan udara di atasnya.
2)       Konveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas.
3)       Adveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal (mendatar).
4)       Turbulensi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur dan berputar-putar ke atas tetapi ada sebagian panas yang dipantulkan kembali ke atmosfer.

3.       Tekanan
Tekanan secara fisis didefinisikan sebagai gaya per satuan luas (F/A). Tekanan udara adalah gaya yang bekerja pada molekul-molekul udara per satuan luasan kolom. Tekanan udara terjadi karena molekul-molekul udara pada suatu kolom mengalami gaya berat akibat adanya gaya tarik bumi. Sedangkan, perubahan tekanan udara terjadi karena adanya perbedaan suhu pada suatu kolom udara yang menyebabkan perbedaan pemuaian udara sehingga tekanan udaranya pun berbeda.
Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb) atau hector-pascal (HPa). 1 mb = 1 Hpa = 3/4 mmHg (tekanan air raksa) atau 1.013 mb = 76 cm Hg = 1 atmosfer
Tekanan udara berbeda pada setiap tempat tergantung pada intensitas atau lama penyinaran matahari, ketinggian, dan letak lintang suatu tempat. Semakin tinggi elevasi suatu tempat semakin rendah tekanan udara di tempat itu. Hal ini terjadi karena massa udara terpusat pada daerah yang memiliki elevasi yang rendah akibat gaya gravitasi sehingga pada daerah yang memiliki elevasi yang lebih tinggi, massa udara dalam satuan kolomnya lebih ringan daripada di daerah yang elevasinya rendah. Dengan demikian tekanan udara akan lebih rendah pada daerah yang memiliki elevasi lebih tinggi.
Pada daerah lintang tinggi, tekanan udara di daerah itu sangat dipengaruhi oleh suhu udara akibat peredaran semu matahari terhadap garis lintang bumi. Misal, pada bulan Desember di belahan bumi bagian selatan didominasi oleh daerah bertekanan lebih rendah daripada di belahan bumi utara karena pergerakan semu matahari pada bulan desember berada di sekitar daerah 230LS dan begitu juga sebaliknya.
Untuk standar tekanan udara didasarkan pada tekanan permukaan laut (mean sea level pressure) yaitu sebesar 1013,25 mb. Tekanan udara dalam observasi meteorologi, diukur dengan alat barometer aneroid maupun barometer air raksa. Perubahan tekanan udara dari waktu ke waktu sangat berpengaruh terhadap perubahan kondisi  cuaca karena akan menimbulkan gangguan-gangguan cuaca mulai dari skala lokal sampai skala global. Informasi tekanan udara juga sangat penting dalam  kegiatan penerbangan.

4.       Angin
Angin secara umum diartikan sebagai pergerakkan massa udara karena terjadinya perbedaan tekanan udara pada tempat yang berbeda. Pada pengamatan Meteorologi, angin diamati dalam unsur kecepatannya dan arah datangnya angin. Satuan kecepatan angin yang umum digunakan dalam observasi meteorologi adalah knots (Northicalmiles) dan satuan arah angin dinyatakan dalam derajat.
Angin yang diamati dalam meteorologi adalah angin pada permukaan dan angin-angin pada tiap lapisan udara vertikal. Angin permukaan diamati dari ketinggian kurang lebih 10 meter dari permukaan tanah dengan asumsi tidak ada obstacles (benda penghalang) yang berjarak lebih dari dua kali ketinggian benda tersebut. Sedangkan angin pada lapisan udara vertikal (angin udara atas) diukur dengan metode pilot balon dan saat ini juga sudah banyak digunakan radio sounding (RASON) secara otomatis.
Angin, ditinjau dari segi skala meteorologi dapat dibagi menjadi :
a.       Angin skala lokal. contohnya angin darat, angin laut, angin fohn, angin lembah, angin gunung.
b.      Angin skala regional. contohnya angin monsoonal
c.       Angin skala global. contohnhya angin Passat.

5.       Penguapan
Penguapan atau evaporasi adalah peristiwa berubahnya air menjadi uap air. Penguapan dipengaruhi oleh penyinaran matahari, suhu, tekanan dan keadaan angin. Pada observasi meteorlogi synoptik penguapan diukur dengan evaporimeter dalam satuan millimeter.

6.       Kelembaban Udara Relatif (RH)
Kelembaban udara relatif adalah keadaan yang menunjukkan jumlah uap air yang terkandung dalam udara jenuh pada tekanan uap jenuh.

7.       Keadaan awan
Awan terbentuk karena proses penguapan di permukaan bumi. Namun, awan tidak selalu terbentuk di setiap daerah yang terjadi penguapan yang besar. Hal ini karena adanya pengaruh angin dan arus subsidensi di daerah itu.

Awan menurut tinggi dasarnnya dibagi menjadi 3 yaitu:
1.       Awan tinggi
Awan yang termasuk kategori ini yaitu awan Cirrus, awan Cirrocumulus, awan Cirrustratus.
2.       Awan menengah
Awan yang termasuk kategori ini yaitu awan Altostratus, awan Altocumulus, dan awan Nimbustratus.
3.       Awan rendah
Awan yang termasuk dalam kategori ini yaitu awan Cumulus, awan Stratus, awan Stratocumulus, dan awan Cumulonimbus.

Awan menurut bentuknya dibagi menjadi dua, yaitu:
1.       Awan Cumuloformis
Awan yang memiliki bentuk bergumpal-gumpal ssehingga memungkinkan awan ini memiliki ketinggian dasar yang rendah dan tinggi puncak yang menjulang tinggi.
2.       Awan stratoformis
Awan yang berbentuk lembaran atau lapisan yang merata dan cenderung homogen. Awan ini tidak memiliki tinggi puncak awan karena lapisan atas awan ini sulit diketahui ketinggiannya akibat terturup lapisan dibawahnya.
Dalam awan-awan konvektif seperti awan cumulonimbus terjadi proses dinamika awan yang berupa arus updraft dab downdraft yang sering kali membahayakan kegiatan penerbangan, oleh karena itulah pengamatan tentang adanya awan jenis ini sangat diperlukan.
Kandungan pada awan didominasi uap air dalam keadaan yang jenuh (RH>95%) kecuali pada awan-awan tinggi dan puncak awan cumulonimbus (berlandasan) yang didominasi oleh kristal-kristal es.

unsur-unsur iklim secara umum antara lain :

1.       Penyinaran Matahari
Matahari merupakan pengatur iklim di bumi yang sangat penting dan menjadi sumberenergi utama di bumi. Energi matahari dipancarkan ke segala arah dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Penyinaran Matahari ke Bumi dipengaruhi oleh kondisi awan dan perbedaan sudut datang sinar matahari.

2.       Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara yang sifatnya menyebar dan berbeda-beda pada daerah tertentu. Persebaran secara horizontal menunjukkan suhu udara tertinggi terdapat di daerah tropis garis ekuator (garis khayal yang membagi bumi menjadi bagian utara dan selatan) dan semakin ke arah kutub suhu udara semakin dingin. Sedang persebaran secara vertikal menunjukkan, semakin tinggi tempat, maka suhu udara semakin dingin. Alat untuk mengukur suhu disebuttermometer.

3.       Kelembapan Udara (humidity)
Dalam udara terdapat air yang terjadi karena penguapan. Makin tinggi suhu udara, makin banyak uap air yang dikandungnya. Hal ini berarti, makin lembablah udara tersebut. Jadi, Humidity adalah banyaknya uap air yang dikandung oleh udara. Alat pengukurnya adalah higrometer.

4.       Per-Awanan
Awan merupakan massa dari butir-butir kecil air yang larut di lapisan atmosfer bagian bawah. Awan dapat menunjukkan kondisi cuaca.

5.       Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama waktu tertentu. Untuk mengetahui besarnya curah hujan digunakan alat yang disebut penakar hujan (Rain Gauge).

6.       Angin
Angin adalah udara yang berggerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah yang bertekanan rendah (minimum). Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh adanya perbedaan suhu udara. Bila suhu udara tinggi, berarti tekanannya rendah dan sebaliknya. Alat untuk mengukur arah dan kecepatan angin disebut anemometer.


C.       Klasifikasi Iklim

1.       Iklim Matahari
Dasar perhitungan untuk mengadakan pembagian daerah iklim matahari ialah banyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Menurut teori, makin jauh dari khatulistiwa, makin besar sudut datang sinar matahari, sehingga makin sedikit jumlah sinar matahariyang diterima oleh permukaan bumi.

Pembagian daerah iklim matahari didasarkan pada letak lintang adalah sebagai berikut :
a.       Daerah Iklim Tropis : 0 derajat LU-23,5 derajat LU dan 0 derajat LS-23,5 derajat LS
b.      Daerah Iklim Sedang  : 23,5 derajat LU-66,5 derajat Lu dan 23,5 derajat LS-90 derajat LS
c.       Daerah Iklim Dingin  : 66,5 derajat LU-90 derajat LU dan 66,5 derajat LS-90 derajat LS

Pembagian daerah iklim menurut iklim matahari didasarkan 1 teori, bahwa temperatir udara makin rendah jika letaknya makin jauh dari khatulistiwa. Maka dari itu, ada ahli yang menyebut iklim matahari sebagai iklim teoritis. Menurut kenyataanya, temperatur beberapa tempat menyimpang dari teori tersebut.

2.       Iklim Fisis
Iklim fisis adalah iklim yang dipengaruhi alam sekitar. Misalnya, daratan, lautan, pegunungan , dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun letak geografis. Berikut adalah pembagian Iklim fisis :
        Iklim Kontinental atau Iklim Darat, iklim ini terjadi di daerah yang sangat luas, sehingga angin yang terpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin darat yang kering. Di daerah ini, pada siang hari terasa panas sekali dan pada malam hari terasa sangat dingin. Curah hujannya sangat rendah, sehingga kadang-kadang terbentuk gurun pasir. Misalnya Gobi, Tibet, Arab, Sahara, Kalahari, Australia Tengah, dan Nevada.
        Iklim Laut, iklim ini terdapat di daerah eropa tropis dan subtropis. Angin yang berpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin laut yang lembab. Ciri-ciri iklim laut adalah curah hujan yang rata-rata tinggi. Suhu tahunan dan harian yang hampir sama, sifatnya banyak hujan.
        Iklim Dataran Tinggi, iklim ini mengalami perubahan suhu harian dan tahunan, takanan rendah, sinar matahari terik dan hanya mengandung sedikit uap air.
        Iklim Pegunungan, iklim initerdapat di daerah pegunungan. Di daerah pegunungan udaranya sejuk dan hujan sering turun. Hujan terjadi karena awan yang naik ke lereng pegunungan mengalami kondensasi sehingga turun hujan. Hujan seperti ini disebut hujan orografis.

3.       Iklim Musim
Letak geografis indonesia yang diapit oleh Benua Asia di sebelah utara dan Benua Australia di sebelah selatan, menyebabkan di indonesia terdapat Iklim musim. Iklim musim ini erat kaitannya dengan pola angin musim di Indonesia. Pada bulan April-Oktober, ketika bertiup angin musim timur, terjadi musim kemarau. Sebaliknya ketika bertiup angin musim barat, terjadi musim penghujan.

4.       Iklim Menurut Junghuhn
Junghuhn (bangsa Jerman) membuat klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian tempat dan jenis tumbuhan yang cocok di suatu daerah. Penelitiannya dilakukan di pulau Jawa.

5.       Iklim Koppen
Koppen mengadakan pembagian daerah iklim berdasarkan temperaturn dan hujan. Menurut keadaan temperatur dan curah hujannya, permukaan dibagi menjadi bebberapa daerah iklim.


D.      Penyebab Perubahan Iklim

Terjadinya peristiwa perubahan iklim bukan terjadi secara tiba-tiba, ini dikarenakan ada faktor-faktor penyababnya baik itu karena fenomena alam maupun karena tingkah laku manusia. Dan inilah beberapa penyebab perubahan iklim:

        Aktivitas manusia seperti penebangan hutan secara liar.
        Terjadinya fenomena pemanasan global.
        Terjadinya peristiwa efek rumah kaca.
        Terjadinya El Nino dan El Nina dilautan.
        Menipisnya lapisan ozon di atmosfir bumi.

Dampak Perubahan Iklim

Dampak perubahan iklim merupakan sesuatu yang dikhawatirkan bagi penduduk bumi. Bagaimana tidak, dampak perubahan iklim sangat mengerikan karena bisa mengancam kehidupan umat manusia. Dan inilah beberpa dampak perubahan iklim:
        Sarana prasaran (infrastruktur) menjadi rusak.
        Merebaknya wabah penyakit terutama pernapasan.
        Kekeringan dan kekurangan sumber air.
        Terjadinya bencana alam dimana-mana.
        Harga pangan menjadi semakin meningkat (mahal).
        Udara menjadi semakin kotor.

E.       Tipe-Tipe Iklim

Tipe-tipe iklim terbagi atas dua antara lain.
1.       Iklim Darat
Iklim darat dibedakan sebagai berikut
1)      Daerah tropis dan subropis sampai lintang 40° memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.       Amplitudo suhu hariannya sangat besar, tetapi amplitudo suhu tahunannya kecil.
b.      Curah Hujan sedikit, jatuh hanya sebenar, dan disertai topan.
2)      Daerah sedang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.       Amplitudo suhu tahunan besar, suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi, dan musim dingin cukup rendah.
b.      Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.

2.       Iklim Laut
Iklim laut dibedakan sebagai berikut.
1). Daerah tropis dan subtropis sampai garis lintang 40° memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.       Suhu rata-rata tahunannya rendah.
b.      Amplitudo suhu hariannya rendah.
c.       Banyaknya awan dan sering terjadi hujan lebat disertai badai.
2). Daerah sedang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.       Amplitudo suhu hariannya dan tahunannya kecil.
b.      Banyaknya awan dan hujan di musim dingin.
c.       Pergantian musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak.



BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat.sedangkan  Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas. Proses terjadinya cuaca dan iklim merupakan kombinasi dari variabel-variabel atmosfer yang sama yang disebut unsur-unsur iklim. Unsur-unsur iklim ini terdiri dari radiasi surya, suhu udara, kelembaban udara, awan, presipitasi, evaporasi, tekanan udara dan angin. Unsur-unsur ini berbeda dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat yang disebabkan oleh adanya pengendali-pengendali iklim.
Unsur-unsur cuaca secara umum yaitu :
1.       Radiasi matahari.
2.       Suhu udara.
3.       Tekanan.
4.       Angin.
5.       Penguapan.
6.       Keadaan awan.

Unsur-unsur iklim secara umum yaitu :
1.       penyinaran matahari.
2.       suhu udara.
3.       kelembapan  udara.
4.       per-awan.
5.       curah hujan.
6.       Angin.

klasifikasi iklim yaitu :
1.       iklim matahari.
2.       iklim fisis.
3.       iklim musim.
4.       iklim menurut junghuhn.
5.       iklim koppen.

penyebab perubahan iklim yaitu :
1.       Aktivitas manusia seperti penebangan hutan secara liar.
2.       Terjadinya fenomena pemanasan global.
3.       Terjadinya peristiwa efek rumah kaca.
4.       Terjadinya El Nino dan El Nina dilautan.
5.       Menipisnya lapisan ozon di atmosfir bumi.

Dampak perubahan iklim yaitu :
1.       Sarana prasaran (infrastruktur) menjadi rusak.
2.       Merebaknya wabah penyakit terutama pernapasan.
3.       Kekeringan dan kekurangan sumber air.
4.       Terjadinya bencana alam dimana-mana.
5.       Harga pangan menjadi semakin meningkat (mahal).
6.       Udara menjadi semakin kotor.

Tipe-tipe iklim yaitu :
1.       Iklim darat.
2.       Iklim laut.



Sumber: http://nisaatunnisa.blogspot.co.id
Editor: MID group.

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu