makalah sosisologi
MAKALAH SOSIOLOGI PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya, kami bisa menyelesaikan tugas makalah Ilmu Pengetahuan Alam yang
diberikan oleh guru kami.
Makalah ini menjelaskan TENTANG SOSIOLOGI PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
yang menarik, agar si pembaca tertarik
untuk membaca makalah ini. Dengan tujuan, yang membaca makalah ini diharapkan
mengerti tentang materi yang disampaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritikan dari pembaca demi perbaikan.
Kami sebagai penyusun makalah ini, memohon maaf. Apabila ada materi yang
kurang jelas. Karena kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
D. Metode penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pokok pembahasan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat
apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan
menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan
terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola
kehidupan yang terlah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh
timbale-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya
pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi,
ekonomi dengan hukum, dst.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang
saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu.
Individu vs individu. Individu vs kelompok. Kelompok vs kelompok dll. Contoh
guru mengajar merupakan contoh interaksi sosial antara individu dengan
kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu Kontak Sosial dan Komunikasi
Sosial.
B. Rumusan masalah
Rumusan makalah pada penulisan ini adalah :
1. Pengertian proses sosial
2. Interaksi sosial
C. Tujuan penulisan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok sosiologi politik serta untuk wawasan dan ilmu kami tentang pengaruh
interaksi sosial, proses sosial dan bentuk-bentuk interaksi sosial.
D. Metode penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan
mengumpulkan informasi dari berbagai buku dan browsing di internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A. POKOK BAHASAN
1. Proses sosial
Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila
orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan
sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila
ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang
terlah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbale-balik antara
pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial
dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst.
Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena
tanpa interkasi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama.
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial(yang juga dapat
dinamakan sebagai proses sosial) karena interasi sosial merupakan syarat utama
terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan
hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara
orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang
perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok
manusia terjadi anatara kelompo tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya
tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya
Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam
masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antara
kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya
berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak
2. Interaksi sosial
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi.
Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu vs individu.
Individu vs kelompok. Kelompok vs kelompok dll. Contoh guru mengajar merupakan
contoh interaksi sosial antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial
memerlukan syarat yaitu Kontak Sosial dan Komunikasi Sosial.
Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan
komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial
secara langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalnya A dan B
bercakap-cakap termasuk contoh Interaksi sosial secara langsung. Sedangkan
kalau A titip salam ke C lewat B dan B meneruskan kembali ke A, ini termasuk
contoh interaksi sosial tidak langsung.
Faktor-faktor yang mendasari proses terbentuknya interaksi sosial adalah
:
1. Imitasi yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang
lain, baik sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya.
Imitasi pertama kali muncul di lungkungan keluarga, kemudian lingkungan
tetangga dan lingkungan masyarakat.
2. Indentifikasi adalah upaya yang dilakukan oleh seorang individu untuk
menjadi sama (identik) dengan individu lain yang ditirunya. Proses identifikasi
tidak hanya terjadi melalui serangkain proses peniruan pola perilaku saja,
tetapi juga melalui proses kejiwaaan yang sangat mendalam.
3. Sugesti adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan sesorang
individu kepad individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau
melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional.
4. Motivasi yaitu rangsangan pengaruh, stimulus yang diberikan seorang
individu kepada individu lain, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti tau
melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa
tanggung jawab . Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status
yang lebih tinggi dan berwibawa, misalnya dari seorang ayah kepada anak,
seorang guru kepada siswa.
3
5. Simpati adalah proses kejiwaan , dimana seorang individu merasa
tertarik kepada seseorang atau kelompok orang, karena sikapnya, penampilannya,
wibawanya atau perbuatannya yang sedemikian rupa.
6. Empati yaitu mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata
perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang
sangat intens/dalam.
Dua Syarat terjadinya interaksi sosial :
· Adanya kontak sosial
(social contact), yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk.Yaitu antarindividu,
antarindividu dengan kelompok, antarelompok. Selain itu, suatu kontak dapat
pula bersifat langsung maupun tidak langsung.
· Adanya Komunikasi, yaitu
seseorang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan-perassaan apa yang ingin
disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi
terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
Kata kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum (artinya bersama-sama)
dan tango (yang artinya menyentuh). Arti secara hanafiah adalah bersama-sama
menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadinya hubungan
badaniah. Sebagai gejala seosial itu tidak perlu berarti suatu hubungan
badaniah, karena dewasa ini dengan adanya perkembangan teknologi, orang dapat
menyentuh berbagai pihak tanpa menyentuhnya. Dapat dikatakan bahwa hubungan
badaniah bukanlah syarat untuk terjadinya suatu kontak.
3.Bentuk-bentuk interaksi sosial
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation),
persaingan (competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau
pertikaian (conflict). Pertikaian mungkin akan mendapatkan suatu penyelesaian,
namun penyelesaian tersebut hanya akan dapat diterima untuk sementara waktu,
yang dinamakan akomodasi. Ini berarti kedua belah pihak belum tentu puas
sepenunya. Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi
sosial.
Keempat bentuk poko dari interaksi
sosial tersebut tidak perlu merupakan suatu kontinuitas, di dalam arti bahwa
interaksi itu dimulai dengan kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta
memuncak menjadi pertikaian .
Gillin dan Gillin mengadakan penggolongan yang lebih luas lagi. Menurut
mereka, ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi
sosial :
Proses asosiatif mempunyai bentuk bentuk antara lain :
Kerja Sama (Cooperation)
Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk
mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut
berkembang apabila orang dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersama
dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai
manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian
kerja serta balas jasa yang akan diterima. Dalam perkembangan selanjutnya,
keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi mereka yang bekerja sama supaya
rencana kerja samanya dapat terlaksana dengan baik.
Akomodasi (Accomodation)
Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti : menujukk pada suatu
keadaan dan yntuk menujuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk pada keadaan,
adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau
kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan
nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai suatu proses
akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan
yaitu usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan.
Bentuk-bentuk Akomodasi
Corecion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena
adanya paksaan
Compromise, bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling
mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan
yang ada.
Arbitration, Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak
yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri
Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan
adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara
orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk
mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan
memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
Proses Asimilasi timbul bila ada :
Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya
orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara
langsung dan intensif untuk waktu yang lama sehingga
kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut
masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri
Faktor faktor yang menjadi penghalang nya asimilasi adalah :
· Terisolasinya kehidupan
suatu golongan tertentu dalam masyarakat
· Kurangnya pengetahuan
mengenai kebudayaan yang di hadapi .
· Adanya perasaan takut
terhadap kekuatan ssuatu kebudayaan yang di hadapi .
· Adanya perasaan bahwa suatu
kebudayaan lebih kuat .
· Adanya perbedaan warna
kulit .
· Adanya in group feeling
yang kuat .
· Adanya gangguan golongan
minoritas .
· Adanya perbedaan
kepentingan dan pertentangan pertentangan pribadi .
Akultursi : merupakan suatu proses sosial yang timbul bila suatu kelompok
manusiadengan suatu kebudayaan tertentu diharapkan dgn unsur-unsur dari suatu
kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu
lambat laun dan dapat diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan
hilangnya kebudayaan itu sendiri.
-Interaksi sosial yang bersifat disosiatif
Proses disosiatif di bagi menjadi tiga antara lain :
1. Persaingan
Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial
dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui
bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian
umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian
publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan
ancaman atau kekerasan.
Bentuk-bentuk persaingan :
a. Persaingan ekonomi
b. Persaingan kebudayaan
c .Persaingan kedudukan dan peranan
d. Persaingan ras.
2. Kontraversi
(contravertion)
Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang
berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian.
Kontraversi mempunyai 5 bentuk berikut :
· Umum : penolakan ,
keengganan , perlawanan , protes
· Sederhana : menyangkal
pernyatan orang dimuka umum .
· Intensif : penghasutan /
menyebarkan desas desus .
· Rahasia : mengumumkan
rahasia lawan / berkhianat .
· Taktis : mengejutkan
lawan , membingungkan pihak lawan .
3. Pertentangan atau konflik
(conflic)
Suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuannya
dengan jalan menantang phak lawan .Konflik terjadi akibat adanya perbedaan
pendapat , perasaan individu , kebudaayaan , kepentingan dll .
Pertentangan mempunyai bentuk bentuk khusus diantaranya :
1. Pertentangan pribadi
Ada individu individu yang sejak pertama kali mereka berkenalan sudah
tidak saling menyukai .
2. Pertentangan rasial
Sumber pertentangan tidak hanya terletak pada perbedaan ciri ciri fisik ,
tetapi juga oleh kepentingan kebudayaan .
3. Pertentangan antar kelas
sosial
Terjadi karena adanya perbedaan kepentingan .
4. Pertentangan polotik
Biasanya menyangkut antar golongan dalam masyarakat juga antar negara negara berdaulat
5. Pertentangan yang bersifat
internasional
Disebabkan oleh kepentinagan yang lebih luas serta menyangkut kepentingan
nasional dan kedaulatan masing masing negara .
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat
apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan
menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan
terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola
kehidupan yang terlah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh
timbale-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya
pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi,
ekonomi dengan hukum, dst.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi.
Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu vs individu.
Individu vs kelompok. Kelompok vs kelompok dll. Contoh guru mengajar merupakan
contoh interaksi sosial antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial
memerlukan syarat yaitu Kontak Sosial dan Komunikasi Sosial.
B.
SARAN
Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas dari kehidupan
masyarakat, maka kita sebagai manusia yang hidup bermasyarakan harus menyadari
bahwa kita hidup tidak mungkin sendirian.
Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat yang baik dengan
berinteraksi antar individu dengan individu lain, antar individu dengan
kelompok, bahkan kelompok dengan kelompok agar terjalin persatuan dan kesatuan
dalam kehidupan masyarakat.
Sumber: http://vheriyall.blogspot.co.id
Editor: MID group
0 Komentar